Semarang – Dalam rangka membina spiritualitas dan karakter pegawai, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah kembali mengadakan kegiatan rutin "Kamis Taqwa" pada Kamis (08/05), di Masjid Al-Hikmah. Kajian kali ini menghadirkan Ustaz Haris Budiatna, seorang pembina keagamaan yang dikenal aktif menyampaikan kajian tematik Islam, dengan tema "Adab Makan dan Minum dalam Perspektif Islam."
Dalam pemaparannya, Ustaz Haris menyampaikan bahwa adab makan dan minum tidak hanya menyangkut persoalan sopan santun, tetapi juga mencerminkan ketaatan seorang Muslim terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW. Ia menekankan bahwa Islam adalah agama yang sangat memperhatikan aspek keseharian umatnya, termasuk dalam hal makan dan minum, yang kerap dianggap sepele oleh sebagian orang.
“Salah satu hikmah yang perlu dipahami adalah bahwa minum lebih penting dari makan, karena kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi dan memengaruhi fungsi tubuh secara signifikan. Oleh sebab itu, adab dalam minum tidak bisa diabaikan,” jelas Ustaz Haris di hadapan peserta kajian.
Adapun adab-adab makan dan minum yang disampaikan meliputi:
- Tidak makan atau minum sambil berdiri, karena Rasulullah SAW melarangnya. Makan dan minum sambil duduk menunjukkan ketenangan dan penghormatan terhadap nikmat.
- Berdoa sebelum makan dan minum, sebagai bentuk pengakuan terhadap nikmat Allah dan permohonan keberkahan dalam rezeki.
- Tidak meniup makanan atau minuman yang panas, karena bisa merusak kualitas makanan serta dianggap tidak sopan dalam adab Islam.
- Tidak mengambil makanan yang tidak disukai, guna menghindari pemborosan serta menjaga akhlak agar tidak menyia-nyiakan rezeki.
- Menghindari israf (berlebihan) dalam makan dan minum, karena Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Ini juga sejalan dengan pola hidup sehat yang dianjurkan dalam Islam.
Selain membahas teknis adab, Ustaz Haris juga menyinggung filosofi spiritual di balik ajaran ini. Menurutnya, makan dan minum adalah momen untuk merenungkan nikmat Allah, melatih pengendalian diri, serta memperkuat kesadaran untuk tidak hidup hanya mengikuti hawa nafsu.
Kegiatan Kamis Taqwa ini diikuti oleh seluruh pegawai Kanwil Kementerian Hukum Jawa Tengah, sebagai bagian dari pembinaan mental dan rohani pegawai. Melalui kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai religius semakin mengakar dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan publik.